Seketika teringat sebuah memori hampir 17 tahun lalu , senyum itu terlalu manis dan lugu, sosok wajah pria yang teduh dan damai, mungkin ini yang namanya cinta pertama yang menyentuh jiwa, dunia seakan penuh bunga. Malam minggu berdebar menantinya, untuk duduk bersama bercerita tentang hari- hari yang dialami ditemani segelas teh manis dan setoples makanan ringan. satu jam berlalu tanpa terasa, sebelum pulang acaranya tukar menukar surat cinta yang berissi puisi manis tentang cinta. Dia lelaki yang nyaris sempurna dan aku tak pantas bersamanya..kutelah menodai kesetiaannya, aku sadar betapa aku telah menyaakiti hatinya, menghacurkan impian dan harapanya,
Baginya akulah bintang yang paling bercahaya yang menerangi hatinya. Aku sadar aku telah amat sangat bersalah padanya, dan telah bertahun berlalu aku tak kuasa untuk meminta maaf, kecuali dulu pada surat terkhirku untuknya, Kini kusadari kesalahanku dan maafkan aku maaf untuk semua yang telah terjadi mungkin semua ini sudah takdir ilahi karna bukan namaku yang tertulis dilauhul mahfudz untuk mnjdi jodohmu,hanya doa yang kupanjatkan untuk kebaikannmu, kini kau telah sukses dan meraih cita-citamu, kuyakin kita telah bahagia dalam hidup masing-masing, dan semoga kau telah memaaafkan aku, benar kata pepatah cinta pertama kan terkenang sepanjang masa, nnamun cinta terbaik telah kudapatkan kini dalam hiduupku
No comments:
Post a Comment