Bagi warga wonosobo belum semuanya tahu kapan hari lahirnya, hari ulang tahun wonosobo diperingati setiap tanggal 24 Juli. mengapa demikian mari sedikit kita simak tentang sejarah berdirinya wonosobo
Bedasarkan cerita rakyat , pada sekitar
awal abad 17 tersebutlah tiga orang pengelana masing-masing bernama Kyai
Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik , mulai merintis suatu permukiman
di daerah Wonosobo. Selanjutnya Kyai Kolodete berada di dataran tinggi
Dieng, Kyai Karim berada di daerah Kalibeber dan Kyai Walik berada di
dekitar kota Wonosobo sekarang ini.
DI kemudian hari dikenal
beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso
sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya si Selomanik.
Dikenal pula tokoh bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo
yang pusat kekuasaannya di Pecekelan - Kalilusi, yang selanjutnya
dipindahkan ke Ledok - Wonosobo atau Plobangan sekarang ini.
Salah
seorang cucu Kyai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa
Wonosobo. Cucu Kyai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singowedono yang
telah mendapat hadiah satu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram
serta diangkat menjadi penguasa daerah ini namanya berganti menjadi
Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini Pusat kekuasaan dipindahkan ke
Selomerto. Setelah meninggal dunia Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di
desa Pakuncen.
Selanjutnya pada masa perang Diponegoro ( 1825 -
1930 ) , Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan
pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan
Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal dengan nama
Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Kyai Muhamad Ngarpah.
Dalam
pertempuan melawan Belanda, Kyai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh
kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu Pangeran Diponegoro
memberi nama kepada Kyai Muhamad Ngarpah dengan sebutan Tumenggung
SETJONEGORO. Selanjutnya Tumenggung SETJONEGORO diangkat sebagai
penguasa Ledok dengan gelar TUMENGGUNG SETJONEGORO.
Eksistensi
kekuasaan SETJONEGORO di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari
berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah perang
Diponegoro selesai. Disebutkan pula bahwa SETJONEGORO adalah Bupati yang
memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke kawasan kota Wonosobo
sekarang ini.
Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo tanggal 28
April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra UGM,
Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta,
Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi serta Instansi
Pemerintah Wonosobo yang telah menyepakati bahwa Hari Jadi Wonosobo
jatuh pada tanggal 24 Juli 1825.
Nah teman- teman terutama warga wonosobo sudah tahu kan tentang sejarah berdirinya kota wonosobo tercinta
"Selamat Ulang tahun untuk kota tercinta WONOSOBO KE 188 Tanggal 24 JULI Tahun 2013"
semoga senantiasa menjadi kota ASRI yang damai dan sejuk untuk kehidupan generasi kami
Dalam rangka ULTAH WONOSOBO ke 188 banyak acara yang digelar, lenih jelas dapat dilihat pada kalender kegiatan hari jadi sbb :
lebih lengkap tentang WONOSOBO pada link berikut :http://nyong-wonosobo.blogspot.com
atau http://sraksruk.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment