Malam bunda, Aku nitip cerita disini, semoga bermmanfaat untuk pembaca semua
HPLku tanggal 15 februari 2017, namun sejak 7 bulan diketahui bahwa posisi bayiku sungsang alias kepala diatas. Bidan menyarankan aku banyak sujud knechess, sudah kulakukan meski kurang lama atau kurag sering,..Versi dokter debay ddah ga akan muter shingga harus siap mental klo hrs SC. Sebenarnya tuk anak kedua bisa normal tapi tetep yang keluar pantat dulu,..dann harus di rumah sakit besar kalau tak berhasil SC juga...sehingga aku memilih langsung minta jadwal SC. Dokter mengiijikan karena ketubanku sedikit dan da indikasi lilitan tali pusat,
tanggal 6 aku priksa di RS dan diperiksa dalam mulut rahim dah tipis, sehingga aku dijadwalin SC besok pagi alias tgl 7 feb, aku langsung di rujuk ke rawat inap. jam 13.00 aku masuk bagiann VK, dicek detak jantung bayi, jam 9 malam baru dapat kamar di kelas 1 sesuai kelas BPJS/Askes yang kumiliki.Kondisi aku masih sehat biasa.
Jam 11 malam terasa mulai kontraksi, aku panggil suster dann diobbservasi di bbangsal dulu, aku puasa dari jam 12 malam ini untuk Sc yang dijadwal jam 10 besok pagi,..ga nyangka malamini dah ga bisa tidur karena kkotraksi makin sring, pagi jam 7 dr visit, aku bilang dah kontraksi, dokter memajukan jadwalku dari jam 10 jadi jam 8.30, ternyata dr pergi aku dah bukaan 2 dann ketuban pecah, perawat2 pun panik, dan aku langsung dipersiapkan berangkat operasi, suasana tegang, aku diganti pakaian oprasi, dipakaiin kateter disuntik atibbiotik sambil menjerit seetiap ketuban tumpah, bed ku didorong bayakk suster dari bangsal ke ruang operasi sampai nabrak2 pintu, nabrak lift, smntara suamiku terus ngikutin aku.
sampai di ruang operasi, aku dimita duduk melengkung untuk suntik anestesi, aku coba serileks mungkin sehingga ga merasa sakit,..aku diminta mengangkat kakiku trnyata dah ga kuat tanda bius mulai bekerja, lampu operasi, tim dokter sekitar 8 mpe 10 orang dengan pakaian serba hijau, dh siap melakksanakan tugasnya, tabir pembatas sudah dipasang, ketua tim dokter memimpin berdoa, aku pasrah dan terus berdoa agar diberi keselamatan kelancaran dan kemudahan. 15 menit bayiku keluar, namun lagsung dilarikan kke ruang bayi, proses jahit dilakukan, dalam hati aku bertanya2 ada apa dengan bayiku
proses SC selesai dan aku dipindah keruang pemulihan, suamiku menemuiku aku menangis dann bilang belum melihat bayiku, ternyata suamiku dah tahu dan sudah melihat bayi kami yang jari2 nya biru karna ketubanku dah habis, dedek di beri oksigen, juga infus dan selang minum, suamiku sudah meng adzaninya,...
aku dibawa ke bangsalku lagi, rasa kantuk tak tertahan dan kupun tidur, suamiku terus memotivai agar aku lekas pulih dan bisa segera melihat anakku. Setiap mndengar suara bayyi menangis hatiku sedih..membayangkan nasib bayiku
Aku berusaha mulai bergerak sedikit2 meski mnekuk kaki saja beerjuta rasa,..bentar2 suster datang kasih suntikan anti sakit, suster berpesan pdaku 24 jam setelah oprasi aku harus dah bisa miring kiri-kanan. Alhmdlh harri kedua ku da lncar miring kanan-kiri, dan mulai blajar bangun,..sakit kuabaikan demi segera liht adek..hari ketiga aku sudah bisa jalan2 dan lepas kateter, jam besuk bayi jam 10 ddah kunantikan, dengan kursi roda aku diantar suami ke ruang bayi, masukruang steeril hanya ibu yang boleh masuk setelah cuci tangan. kulihat banyak bayi di kotak2 di beberapa ruangan. suster mengantar aku pada bayiku,..kulihat anakku hanya air mata tak henti mengalir, tak tega melihatnya dengan berapa selang, tapi oksigen dah dilepas, tinggal mnunggu kesehatan pencernaannya yang masih ada residu,..suster mndekattiku dan mengghiburku agar aku tak sedih, klo sedih asi ku ga keluar,...yang bisa menyembuhkan adek hanya ASI ku...akupun coba tegar, kuajk ngobrol bayiku, kugendong, cium dan peluk, dia lelap tidur,..tak terasa 2 jam sudah waktu besuk habis, kutinggal dedek. aku keembali ke bangsal, ternyata au sudah boleh plg karna dah cukup sehat, tapi aku mau pulang besok saja karena masih ingin nyusuin dedek jam 4 sampai jam 6 sore nanti.
aku pulang ke rumah tanpa dedek, aku mencoba ikhlas dan tenang demi kesehatannya,..dirumah aku pompa ASIku untuk dikirim adek besok,akupun tetep kunjung saat jam besuk walaupun jarak rumahku ke RS cukup jauh. Akhirnya hari ke 6 aku boleh membawa plg adek setelah dinyatakan sehat..
Ya Alloh aku saangat bersyukur pada-Mu telah memberikan ssgala yang terbaik uuntukku,..dedek pulang saat aku sudah ckup pulih sehingga dah bisa ngurusin dedek, sehat terus ya sayang...ibu sangat sayanng padamu
Oh ya pembaca, aku oprasi SC, 4 hari aku dirawat dan anakku 6 hri di prenatal aku ga nambah biaya, hanya popok dan susu adek pas asiku belum keluar sebesar 65rb. Alhmdlh oh ya pelayanan juga oke punya, dokter ganteng ramah perhatian, suster ramah n baik.
HPLku tanggal 15 februari 2017, namun sejak 7 bulan diketahui bahwa posisi bayiku sungsang alias kepala diatas. Bidan menyarankan aku banyak sujud knechess, sudah kulakukan meski kurang lama atau kurag sering,..Versi dokter debay ddah ga akan muter shingga harus siap mental klo hrs SC. Sebenarnya tuk anak kedua bisa normal tapi tetep yang keluar pantat dulu,..dann harus di rumah sakit besar kalau tak berhasil SC juga...sehingga aku memilih langsung minta jadwal SC. Dokter mengiijikan karena ketubanku sedikit dan da indikasi lilitan tali pusat,
tanggal 6 aku priksa di RS dan diperiksa dalam mulut rahim dah tipis, sehingga aku dijadwalin SC besok pagi alias tgl 7 feb, aku langsung di rujuk ke rawat inap. jam 13.00 aku masuk bagiann VK, dicek detak jantung bayi, jam 9 malam baru dapat kamar di kelas 1 sesuai kelas BPJS/Askes yang kumiliki.Kondisi aku masih sehat biasa.
Jam 11 malam terasa mulai kontraksi, aku panggil suster dann diobbservasi di bbangsal dulu, aku puasa dari jam 12 malam ini untuk Sc yang dijadwal jam 10 besok pagi,..ga nyangka malamini dah ga bisa tidur karena kkotraksi makin sring, pagi jam 7 dr visit, aku bilang dah kontraksi, dokter memajukan jadwalku dari jam 10 jadi jam 8.30, ternyata dr pergi aku dah bukaan 2 dann ketuban pecah, perawat2 pun panik, dan aku langsung dipersiapkan berangkat operasi, suasana tegang, aku diganti pakaian oprasi, dipakaiin kateter disuntik atibbiotik sambil menjerit seetiap ketuban tumpah, bed ku didorong bayakk suster dari bangsal ke ruang operasi sampai nabrak2 pintu, nabrak lift, smntara suamiku terus ngikutin aku.
sampai di ruang operasi, aku dimita duduk melengkung untuk suntik anestesi, aku coba serileks mungkin sehingga ga merasa sakit,..aku diminta mengangkat kakiku trnyata dah ga kuat tanda bius mulai bekerja, lampu operasi, tim dokter sekitar 8 mpe 10 orang dengan pakaian serba hijau, dh siap melakksanakan tugasnya, tabir pembatas sudah dipasang, ketua tim dokter memimpin berdoa, aku pasrah dan terus berdoa agar diberi keselamatan kelancaran dan kemudahan. 15 menit bayiku keluar, namun lagsung dilarikan kke ruang bayi, proses jahit dilakukan, dalam hati aku bertanya2 ada apa dengan bayiku
proses SC selesai dan aku dipindah keruang pemulihan, suamiku menemuiku aku menangis dann bilang belum melihat bayiku, ternyata suamiku dah tahu dan sudah melihat bayi kami yang jari2 nya biru karna ketubanku dah habis, dedek di beri oksigen, juga infus dan selang minum, suamiku sudah meng adzaninya,...
aku dibawa ke bangsalku lagi, rasa kantuk tak tertahan dan kupun tidur, suamiku terus memotivai agar aku lekas pulih dan bisa segera melihat anakku. Setiap mndengar suara bayyi menangis hatiku sedih..membayangkan nasib bayiku
Aku berusaha mulai bergerak sedikit2 meski mnekuk kaki saja beerjuta rasa,..bentar2 suster datang kasih suntikan anti sakit, suster berpesan pdaku 24 jam setelah oprasi aku harus dah bisa miring kiri-kanan. Alhmdlh harri kedua ku da lncar miring kanan-kiri, dan mulai blajar bangun,..sakit kuabaikan demi segera liht adek..hari ketiga aku sudah bisa jalan2 dan lepas kateter, jam besuk bayi jam 10 ddah kunantikan, dengan kursi roda aku diantar suami ke ruang bayi, masukruang steeril hanya ibu yang boleh masuk setelah cuci tangan. kulihat banyak bayi di kotak2 di beberapa ruangan. suster mengantar aku pada bayiku,..kulihat anakku hanya air mata tak henti mengalir, tak tega melihatnya dengan berapa selang, tapi oksigen dah dilepas, tinggal mnunggu kesehatan pencernaannya yang masih ada residu,..suster mndekattiku dan mengghiburku agar aku tak sedih, klo sedih asi ku ga keluar,...yang bisa menyembuhkan adek hanya ASI ku...akupun coba tegar, kuajk ngobrol bayiku, kugendong, cium dan peluk, dia lelap tidur,..tak terasa 2 jam sudah waktu besuk habis, kutinggal dedek. aku keembali ke bangsal, ternyata au sudah boleh plg karna dah cukup sehat, tapi aku mau pulang besok saja karena masih ingin nyusuin dedek jam 4 sampai jam 6 sore nanti.
aku pulang ke rumah tanpa dedek, aku mencoba ikhlas dan tenang demi kesehatannya,..dirumah aku pompa ASIku untuk dikirim adek besok,akupun tetep kunjung saat jam besuk walaupun jarak rumahku ke RS cukup jauh. Akhirnya hari ke 6 aku boleh membawa plg adek setelah dinyatakan sehat..
Ya Alloh aku saangat bersyukur pada-Mu telah memberikan ssgala yang terbaik uuntukku,..dedek pulang saat aku sudah ckup pulih sehingga dah bisa ngurusin dedek, sehat terus ya sayang...ibu sangat sayanng padamu
Oh ya pembaca, aku oprasi SC, 4 hari aku dirawat dan anakku 6 hri di prenatal aku ga nambah biaya, hanya popok dan susu adek pas asiku belum keluar sebesar 65rb. Alhmdlh oh ya pelayanan juga oke punya, dokter ganteng ramah perhatian, suster ramah n baik.